Banyak dari kita yang kurang memperhatikan kebiasaan buang air besar (BAB) setiap hari. Nyatanya, kebiasaan BAB yang tidak sehat dapat memengaruhi kesehatan secara menyeluruh. Tidak hanya memengaruhi rasa nyaman, namun juga dapat sebagai indikasi kesehatan usus dan pencernaan secara umum.

Kebiasaan Tidak Sehat Buang Air Besar (BAB)

Terdapat beberapa kebiasaan yang umum dilakukan oleh banyak orang namun sebenarnya tidak sehat dan dapat mengganggu fungsi normal pencernaan. Beberapa kebiasaan buang air besar (BAB) yang tidak sehat meliputi:

  1. Kurang Serat

Berdasarkan data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada 2018, hampir 95% orang Indonesia kurang mengonsumsi serat yang berasal dari sayur dan buah. Menurut rekomendasi AKG Indonesia, setiap harinya orang dewasa membutuhkan 25-30 g serat pangan.

Baca juga:  Fakta Unik tentang Jantung yang Wajib Anda Tahu

Kurangnya asupan serat dapat memicu sembelit atau susah buang air besar (BAB) hingga wasir atau ambeien. Menurut The World Health Report, kurangnya konsumsi sayur dan buah dapat menyebabkan risiko berbagai macam penyakit, seperti kanker gastrointestinal hingga stroke.

  1. Menahan BAB

Menahan untuk buang air besar dapat menyebabkan konstipasi atau sembelit. Ini dapat merusak fungsi normal usus dan menyebabkan ketidaknyamanan.

  1. Kurang Cairan

Kurang minum air atau cairan lainnya dapat menyebabkan feses menjadi keras dan sulit dikeluarkan, menyebabkan sembelit.

  1. Konsumsi Terlalu Banyak Makanan Olahan

Makanan tinggi lemak jenuh, gula, dan olahan dapat mengganggu fungsi pencernaan dan menyebabkan ketidakseimbangan mikrobiota atau mikroorganisme usus.

  1. Tidak Aktif Bergerak
Baca juga:  Sudahkah Kebutuhan Serat Anda Terpenuhi untuk Mencegah 3 Penyakit di Bawah Ini?

Kekurangan aktivitas fisik dapat mengurangi pergerakan normal usus dan menyebabkan sembelit.

  1. Stres dan Kecemasan

Stres dan kecemasan dapat mempengaruhi fungsi pencernaan dan menyebabkan perubahan dalam pola buang air besar.

  1. Penggunaan Laksatif Berlebih

Penggunaan laksatif yang berlebihan dapat menyebabkan ketergantungan dan merusak fungsi dan cara kerja alami usus.

Serat Harian

Untuk memperbaiki pola pencernaan, lebih baik dibantu dengan asupan serat harian. Bahkan Kementerian Kesehatan menganjurkan untuk konsumsi serat harian sebanyak 25-30 g setiap harinya. World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa untuk mengoptimalkan kesehatan secara menyeluruh dapat dibantu dengan asupan serat.

Kebiasaan BAB
FibreFirst

Jika tidak selalu sempat menyiapkan serat dan tidak dapat memenuhi asupan serat dari makanan sehari-hari, kita dapat mengonsumsi suplemen serat untuk tingkatkan kesehatan pencernaan. Suplemen tinggi serat seperti FibreFirst dapat membantu melengkapi kebutuhan serat harian. Kandungannya alami dari sayur dan buah asli, tidak mengandung gula tambahan, melainkan menggunakan pemanis alami dari stevia yang menjadikannya rendah kalori.

Baca juga:  Rahasia Kebiasaan Untuk selalu Tampil Cantik

Dengan mengidentifikasi dan mengatasi kebiasaan BAB yang tidak sehat, kita dapat meningkatkan kesehatan pencernaan secara keseluruhan. Mengubah pola BAB menuju yang lebih sehat dapat memberikan manfaat besar bagi kenyamanan sehari-hari dan kesehatan jangka panjang. Dengan perubahan kecil dalam kebiasaan sehari-hari, kita dapat mencapai pencernaan yang lebih baik dan gaya hidup yang lebih sehat secara keseluruhan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *